(sumber: google.com)
Badan Eksekutif Mahasiswa tingkat Fakultas dan Universitas memiliki
gengsi yang besar. Karena gelarnya eksekutif dan ruang geraknya dan lingkungan
yang besar. Yup. Satu fakultas bisa terdiri sampai beberapa jurusan dan program
studi. Apalagi tingkat Universitas, jaringan yang dimainkan sampai ranah
rektorat bahkan sampai nasional karena sudah membawa gelar Eksekutif
Universitas. Pun tingkat jurusan, mereka punya ikatan emosional antar pengurus
lebih dalam karena sudah kenal dan berada dilingkungan yang sama dari bagian
akademis sampai organisasi. Ini juga berlaku untuk Senat Mahasiswa atau bisa
disebut DPR-nya mahasiswa ditingkat fakultas maupun Universitas. Dan seperti
DPR, banyak unsur Politiknya. Disinilah mahasiswa belajar banyak hal yang
diperlukan untuk modal mereka mambangun negri.
Dalam hal tujuan, mereka punya
dasar yang sama. Ingin nama besar yang mereka pikul tumbuh dan dapat melayani
warga yang berada dalam naungannya. Tentu tanggung jawab serta kesibukan setiap
tingkat berbeda. Dalam hal ini haruslah memiliki sumberdaya yang harus baik.
Masalahnya adalah, kerja profesinal atau kekeluargaan?
Pekerja professional mendapatkan
gaji, sedangkan organisasi kampus tentu tidak memberikan ini. Kerja kekeluargaan
malah sering disalah gunakan karna banyaknya toleransi. Sehingga muncul
masalah, anggota dari tim hilang dan saat akan menuntut hasil kerjanya tentu
lebih sulit karena tidak ada ikatan kontrak yang ada. Dan menganggap itu hanya
kegiatan sampingan atau adanya kemungkinan masalah lain. Hanya mengandalkan
nilai kepercayaan. Inilah tantangannya.
Ada yang ngotot ini organisasi
kekeluargaan, jadi semua harus dirundingkan. Semua peraturan jadi semu karna mengandalkan toleransi berlindung
dibalik kata kekeluargaan. Tentu ini bukan hal baik dan bisa membuat iklim
kerja jadi tidak sehat. Sehingga keberlangsungan organisasi bisa menjauh dari
visi yang ada.
Kekeluargaan dan professional itu
harus ada dalam ruh organisasi. Kenapa? Kan
dua hal itu sangat berbeda? Iya, hanya implementasi yang harus tepat. Dimana,
kenapa, kapan mereka harus professional atau kekeluargaan.
Professional harus dikedepankan
karna itu kewajiban agar bisa memenuhi target kualitatif dan kuantitatif suatu
program kerja. Setiap individu harus professional mengerjakan tugasnya. Play the role, karna kalu berharap
kekeluargaan dan akhirnya jadi banyaknya toleransi. Semua ide dan usaha yang
dikerjakan menjadi tidak tepat sasaran kepada visi yang ada.
Kekeluargaan harus didorong dalam membangun iklim yang sehat dalam
internal pengurus. Karna bekerja pada organisasi kampus tentu tidak mendapatkan
gaji. Kemungkinan lebih banyak pengeluaran dalam mengadakan kegiatan. Dari rapat
di tempat makan, membeli jajanan saat rapat dikampus, ongkos menuju kampus. Sehingga
iklim kekeluargaan harus dibangun agar anggota merasa punya keluarga di kampus.
Buat anggota ketika rapat seolah bertemu keluarga sehingga momen ini sangat
ditunggu.
Hanya sekian tulisan yang
sederhana ini. Tulisan ini hanya berdasar pada wawasan penulis yang masih
terbatas. Sehingga membutuhkan banyak kritik dan saran yang membangun.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar